Alexander bersiul dengan suara nyaring bahkan suaranya terdengar hingga kedalam kamar penjara. Sengaja membuat kode agar gadisnya bisa tahu keberadaan pria itu. Setelah berhasil melalui serangkaian pemeriksaan dan mengisi daftar kunjungan, kini pria berdarah Oliver itu melangkah penuh santai memasuki sebuah ruangan yang ia yakini akan menjadi ruangan terindahnya selama lima tahun kedepan. Senyum di wajah Alexander saat mendengar suara dari gagang pintu pertanda seseorang hendak masuk. Ia pun menyambut seorang gadis dalam balutan seragam tahanan. Wajah sumringah dari sang gadis merupakan mantra pengusir segala kesengsaraan untuk seorang Alexander Oliver. “Alex ….” Dan suara yang barusan mengalun pelan di bibir merah muda itu merupakan nyanyian yang sanggup mengusir segala gundah gulana,