Victoria merasa dirinya begitu lemas. Pertahanannya tinggal setipis tisu. Ia jatuh terkulai di atas ranjang. Tak ada perlawanan lagi yang bisa ia lakukan. Seluruh tenaga gadis itu seolah telah di serap membuatnya tak bisa bergerak. Hanya bisa menatap wajah seseorang yang perlahan ikut pergi, meninggalkan rasa sakit pada fisik dan mental sang gadis. Lalu semuanya menjadi buram dan hilang dalam sesaat. Pergi bersamaan dengan kesadarannya. Beberapa saat berlalu hingga akhirnya Victoria kembali tersadarkan diri. Kelopak matanya kembali terbuka dan ia terbangun dari ketidaksadarannya. Kembali di paksa untuk menghadapi kenyataan. Manik mata berwarna biru hijau itu tengah menelisik sekelilingnya. Aneh. Lagi-lagi ia terbangun di tempat yang berbeda. Kali ini ruangannya lebih terlihat manusiaw