Victoria tampak mengerutkan dahi. Kelopak mata gadis itu terlihat bergerak-gerak sebelum akhirnya terbuka namun sinar berwarna putih terlalu terang langsung mengarah dan menusuk matanya membuat gadis itu kembali menutup mata. Terdengar desisan panjang keluar dari bibir berwarna cheri itu. Suara pening yang hebat menyambar rungunya membuat gadis itu menggeram. Ditambah sesuatu yang menyiksa pergelangan tangannya. Victoria kembali melebarkan mata. Ia mendongak. Lantas kening gadis itu mengerut saat melihat kedua tangan yang terborgol pada kedua sisi tempat tidur. Ia menunduk mendapati kedua kakinya juga terikat di ujung tempat tidur. “Sial!” Gadis bertubuh ramping itu kembali mendesis. Pergelangan tangan dan kakinya terasa perih. Victoria memandang sekeliling ruangan. Semuanya gelap selai