TEK TEK TEK TEK Dentuman jarum jam menggema, bergabung seirama dengan bunyi jemari milik Leonard Van Der Lyn yang mengetuk-ngetuk di atas sandaran tangan sebuah kursi. Di depannya masih terikat seorang tentara angkatan udara Amerika Serikat yang gagah perkasa. Sayangnya, keperkasaannya itu tak sanggup menggoyakan sedikit pertahanan dari seorang prajurit baret merah Rusia. ‘el Diablo.’ Sebutan untuk setan dalam wujud manusia. Tersemat sebagai pengganti namanya. Memandangi tubuh yang lemah dengan darah yang bercucuran menjadi pemandangan paling menyenangkan bagi pria berdarah dingin itu. Hembusan napas yang keluar dari hidungnya sanggup membuat Andricko bergidik. Sadar teror apa yang menantinya di saat pria itu kembali bergerak. “Mulai bicara atau aku ak-“ “Malam itu,” sergah Andricko