Aku selalu menginginkanmu tuk menjadi makmumku, berdiri di belakangku dan kita sholat berjama'ah bersama berdua. ****** Bian melangkahkan kaki menuju apartemen Kania. Ada setangkai bunga mawar ditangannya. Ada juga kotak makan dari hasil masakannya sendiri. Ia sengaja memasaknya sendiri untuk membahagiakan Kania. Sebelum menuju apartemen Kania, Bian sudah beberapa kali menatap spion mobil demi melihat penampilannya kini. Ia yang sekarang beda dengan yang dulu. Bahkan, banyak gadis yang terang-terangan mendekatinya. Semua itu tentu ditolaknya. Ia hanya ingin Kania, istrinya. Hari ini pertama kali ia datang ke apartemen baru yang ditempati Kania. Ditekannya bel didekat pintu masuk. Dua kali, pintu belum terbuka. Ia mengetuk pintunya. Bian menyilangkan kakinya dan bersender pada pintu