Kenapa masalah selalu hadir? Tak bisakah memberi kesempatan bahagia untuk lebih lama menyapa?
****
Seorang lelaki sedang duduk termenung di dekat kolam. Malam ini ia sendirian di rumah, kedua orang tuanya pergi untuk sebuah acara. Katanya acara undangan pernikahan rekan kerja papanya.
Tangan kanannya memegang ponsel dengan menampilkan wajah gadis muda yang cantik. Gadis itu yang sudah sah menjadi istrinya. Hatinya tak bisa ditepis, bahwa ia merindukan gadis itu.
Ia ingin menelfonnya sekarang. Namun, ia berfikir. Apa tidak apa ia menelfonnya saat ini? Ia hanya ingin memastikan jika istrinya itu baik-baik saja. Ia ingin memastikan jika gadis itu tak sedang dekat dengan siapapun. Ah, kata-kata papanya membuat dirinya terus kepikiran.
Ia yakin Kania tidak begitu, namun melihat sikap Kania
