Jeritan suara itu berulang kali, meminta perhatian pada siapapun yang ada ditempat itu. Anggun berdecak kesal, mulutnya membebel terus memarahi asal jeritan itu karena sudah berani mengganggu tidurnya. Ruby, membuka matanya menatap langit-langit yang ada diruang itu, ia menghela nafas, mendengar segala gumaman Anggun, Ruby mendudukkan tubuhnya di atas ranjang menatap kedua sahabatnya yang masih tertidur. Entah sejak kapan Ruby menjadi tidur di antara Karina dan Anggun. Bukankah semalam Karina ditengah? Pikirnya. Hah, sudahlah Ruby pun tak inggin banyak pikir, langsung masuk kamar mandi dan mencuci wajahnya. “Anggun, Karina. Ayo, bangun.” Ruby berjalan menuju lemari di kamar hotel itu dan menyiapkan gaun yang akan ia kenakan nanti. “Ruby, Rasanya aku malas untuk bangun. Tapi, ini hari b