“Kau cemburu?” Bisik Darren lembut ditelinga Ruby dalam dekapannya itu. Terdiam membulatkan matanya dan meronta.
“Tidak sama sekali. Kau terlalu percaya diri tuan Darren. Lepaskan aku sekarang.” Geram Ruby dalam dekapan Darren. Ia terus meronta agar terlepas, namun Darren masih tetap memeluknya erat.
“Tidak akan pernah aku lepaskan, apapun yang sudah menjadi milikku.” Tegas Darren.
“Kau keterlaluan. Kau sangat egois. Kau badboy si*lan. Aku tidak akan menyiakan hidupku untuk orang seperti mu. Baji*gan. Enyah dari hidupku dan jangan ganggu aku lagi.” Rancaunya. Ruby terus mendorong d**a bidang Darren.
“Ssssstt. Jangan tinggikan suaramu. Bagaimana jika yang lain dengar dan memergoki kita disini?”
“Aku tidak peduli. Lepaskan aku sekarang.”
“Hei.. kau cemburu sampai seperti ini, ya.”
“Ja
