Puspa sangat malu karena telah melibatkan Gahar dalam urusannya yang didasari alasan tidak penting. Puspa mengetuk-ngetuk ujung sepatunya ke lantai selagi menunggu Gahar keluar dari toilet, tentu jangan lupa masih ambil memeluk galon oda lima liter sialan itu. Ia pusing memikirkan apa yang akan ia katakan setelah ini untuk membuat dirinya sendiri merasa baik, juga untuk mengungkapkan rasa bersalah sekaligus permintaan maafnya. Ketika seseorang berdiri di depannya, seseorang yang tak lain adalah Nando. "Apa?" Puspa menyelak tak suka, sembari matanya melirik-lirik ke arah belakang dan sekitar Nando, mencari keberadaan Selly. Seharusnya mereka bersama, bukan? "Jangan galak-galak, Pus," tanggap Nando, tersenyum lembut. Membuat Puspa berdecih dan membuang muka sinis. "Aku masih nggak nyang