Suara mesin hair dryer mengisi kamar Gahar, disela suara hujan dan suara TV yang sengaja Gahar putar agar tidak canggung, Puspa tengah mengerinbkan rambutnta sendiri yang belum sempat dia keringkan pasca keramas tadi. Benda ini tidak ada di tangannya secara ajaib, lagi-lagi Gahar yang memberikannya tanpa diminta. Kata lelaki itu, supaya kepala Puspa tidak pusing. Memang benar, setelah rambut ini kering, kepalanya tersa jauh lebih ringan. Gahar sendiri benar-benar rebahan di atas kasur sedangkan Puspa di bawah, bersandar pada kaki ranjang yang Gahat tempatu. Puspa menghela napas, entah keputusannya untuk ikut ke kamar Gahar ini benar atau salah besar. "Tahu kalah atap kamad saya bocor, saya nggak doa biar hujan," keluh Puspa sembari mematikan mesin pengering rambut lantaran rambutnya suda