Puspa pasti sudah hilang akal, dia terbawa emosi dan tidak sadar apa yang dia lakukan. Itu yang Gahar pikirkan ketika ia mendorong Puspa, memusahkan tautan bibir mereka. Gahar memegangi kedua lengan Puspa yang kini tengah menatap Gahar dengan mata berkaca-kaca. Puspa mendengkus dan tertawa hambar, tawa yang menyiratkan patah hati. Puspa menepis pelan tangan Gahar agar melepaskannya. "Apa yang aku harapkan?" gumam Puspa seperti menertawai diri sendiri, lalu menatap Gahar. "Tapi baguslah, seenggaknya semuanya jelas sekarang. Bapak nggak ada rasa apa-apa sama saya, jadi sekali lagi tolong jangan berbuat baik pada saya kalau memang nggak ingin saya jatuh cinta sama kamu. Karena apa-apa yang kamu tunjukkan dan lakukan selama waktu singkat perkenalan kita ini, sama sekali nggak mengesankan kal