“Hmmphhtt …” Chandani terus menikmati kecupan lembut dari sang suami. Kini wajahnya sudah memerah, menahan sikap manis yang diberikan suaminya, yang membuat tubuhnya merasakan sesuatu yang berbeda. Zhain kehilangan kendali diri. Pikiran dan hatinya sudah tidak sinkron lagi sekarang. Tubuhnya menginginkan hal yang lebih dari ini. Dirinya sungguh sudah dikuasai oleh gairah yang sudah memuncak. Tentu saja ini adalah hal yang wajar, sebab dia adalah pria sejati. Tidak salah jika berhadapan dengan kekasih halalnya membuat Zhain ingin melakukan lebih dari ini. Berulang kali dia berusaha mengambil napas disela pangutan mereka. Tapi, Chandani sungguh tidak lihai dalam hal ini. Sebab ini adalah pengalaman pertamanya. Zhain mengerti lalu melepas ciuman mereka. Mereka