Merasa Mala mengabaikannya, Bisma kembali memutar otaknya, agar Mala mau menyuapinya, seperti sepasang muda mudi yang dilihatnya. Bisma menjatuhkan sendoknya ke lantai, bunyi sendok jatuh membuat pengunjung lain melihat ke arah mereka. "Apa-apaan sih" desis Mala dengan mata melotot. "Akukan sudah bilang tadi, tanganku masih kram. Makanya aku minta suapin kamu" "Dasar orang tua, bisanya menyusahkan saja" gerutu Mala. Pelayan datang membawakan sendok baru. Mala menerima sendok itu dari tangan pelayan. Ia lalu menarik piring berisi nasi rawon milik Bisma kehadapannya. Agar mudah baginya untuk menyendok nasi rawon dan menyuapkan ke mulut Bisma. "Terimakasih, kamu memang, ehmm ...." Bisma bimbang, ingin menyebut Mala istri yang baik ataukah calon menantu yang baik, karena kedua sebutan itu