17. Pembantu Ular Gerah dengan semua yang telah terjadi di rumah ini, dengan segala fitnah yang terasa tak bertepi, aku menghampiri mereka. "Dik," Mas Gibran langsung menyambutku. Begitu juga Hamish, dia langsung memanggilku saat melihatku muncul, "Bunda". "Duduklah," perintah Mas Gibran seraya menarik kursi keluar dari kolong meja, "kamu harus melihat ini." Penasaran, aku duduk di kursi yang ditarik Mas Gibran, tidak jauh dari mereka. Hamish langsung sibuk dengan laptopnya. Aku menatap layar televisi sesuai anjuran Mas Gibran. Perlahan, di layar televisi menampilkan adegan demi adegan selama aku ada di rumah ini. Ditambah banyak adegan lainnya yang dilakukan Bi Sumi sebelum kehadiranku. Semua terlihat dengan jelas. Termasuk pengambilan poto yang diam-diam dilakukan Bi Sumi, kemudian