“Apa? Aku tidak butuh uangmu, Mas. Aku punya uang kok.” Aku menggeleng dan mengembalikan amplop itu ke tangannya, aku tak mau menerima apa pun dari seorang mantan karena jika aku menerimanya itu akan menjadi boomerang suatu saat nanti. “Aku tidak mau. Jadi, ambil kembali uangmu.” “Syaf, aku tahu kamu butuh uang. Jadi, ambil ini. Ini tabunganku kok,” paksa Mas Fikram dengan tatapan penuh harap. “Jangan mengecewakanku, Syaf.” “Aku tidak akan menerimanya, Mas. Mau kamu bilang apa pun aku tidak akan terima. Kamu lupa aku ini sudah menjadi mantan istri kamu? Kenapa kamu masih berusaha untuk memberikan ini? Lebih baik berikan uang ini pada istrimu, mereka membutuhkan uang untuk biaya renovasi dapur.” Aku terus melangkah mundur setiap kali Mas Fikram mendekat. “Jangan sia-siakan uangmu untuk pe