Syafana POV. Aku mengirim pesan kepada Mas Naren dan menanyakan kabar anak-anak, apalagi besok adalah hari tahlilan Abih, namun mereka tidak ada kabar sama sekali. Ya aku mengharapkan kedatangan mereka. Aku ingin mereka di sini bersamaku, setidaknya bisa memperlihatkan kepada orang-orang tentang mereka yang selalu ada untukku. Ku tunggu balasan Mas Naren, dan ketika notif terdengar aku meraih ponselku yang ada diatas ranjang. Lalu ku lihat balasan Mas Naren, aku tidak percaya dengan balasannya itu. (Tak perlu mengharapkan kedatangan kami, senang-senang saja di sana. Kami tak akan ganggu.) Apa yang Mas Naren maksud? Dia kan sudah janji akan kemari ditambah lagi anak-anak sedang libur. Lalu kenapa mereka tak bisa datang? Dari kota ke Desa saja hanya 20 menitan, jadi apa alasan sebenarnya