29. Jangan Sia-siakan

1845 Kata

Seharusnya sore ini menjadi penutup hari yang menenangkan bagi Kafka. Setelah pergi dari Opecca pukul dua belas siang, di mana Opecca sedang memulai tugasnya sebagai tempat makan pilihan bagi si penikmat pedas, sehingga ia tak bertemu dengan Biandra lagi secara langsung. Kafka hanya menyampirkan jaketnya di bahu sambil menuruni tangga dengan cepat, dibantu kaki panjang itu semakin membuat pijakannya sempurna. Matanya sempat melirik Biandra yang sedang menyapa para tamu dengan buku menu di tangannya. Gadis itu sekilas memandangnya tak bisa berlama-lama. Meski sedikit mendapat raut kekecewaan di wajah Kafka. Ia berusaha kembali mengerjakan tugas utamanya. "Dit, balik ya." Lambaian tangan itu dipersembahkan kepada Adit yang sedang menumis cumi saus padang di wajan besar sana. Melirik sambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN