28. Dia Berbeda Dengan Lainnya

2089 Kata

Isyara baru saja berangkat sekolah setelah menutup pintu, dan keadaan rumah kembali sepi. Hanya menyisakan suara air yang mendidih di atas kompor sana. Segeralah ia beranjak dari daun pintu untuk mematikan kompor. Sebelum menuangkan air panas di dalam panci ke dalam termos kecil di dekat kompor, Biandra memperhatikan bekas luka yang ada di telapak tangannya. Meski sudah tidak berdarah, namun bekasnya masih jelas tercetak di sana. Berubah menjadi garis-garis putih yang berbaur dengan telapak tangannya. Biandra tersenyum sambil mengusapnya pelan. Ternyata tak semua luka itu menyakitkan. Bisa jadi mereka adalah obat penenang terbaik untuk sesuatu yang tak bisa diungkapkan kepada dunia. Meski nyatanya, kamu tidak bisa menyimpan semua lukamu sendirian. Seperti Biandra, mungkin seorang Kafka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN