"Kamu ingat wajahnya? Seperti apa rupa pria b******n itu? Saya bisa membunuhnya sekarang. Katakan, Bian." Kafka meradang saat Biandra menceritakan semua itu dengan terbata-bata. Dirinya hanya bisa menggeleng. "Saya malu sudah menceritakan semua ini sama Bapak." "No, kamu tidak perlu malu." Kafka mengusap lututnya. Dengan Biandra yang masih duduk di atas sofa, Kafka menarik dirinya untuk berjongkok di hadapan gadis itu. Membuat wajah Biandra lebih tinggi dari Kafka. Kafka bisa melihat wajah sembab itu dari sini. Diturunkannya kaki yang sebelumnya didekap gadis itu untuk diletakkan di bawah. Lalu mengusap lututnya pelan. "Hei, lihat saya. Saya mau ngomong sama kamu." Tapi gadis itu tidak punya keberanian untuk mendongkak. Ia teramat takut jika setelah mengatakan semuanya kepada Kafka, la