Kafka tidak bisa dikatakan baik-baik saja setelah mendengar semuanya. Biandra, gadis itu bercerita dengan begitu pilu. Menahan tangisannya, menceritakan dengan terputus-putus. Apalagi dengan wajah yang kesakitan hingga membuat Kafka ingin mencekik pria yang dimaksudkan itu. Jikalau bisa pun memutar waktu, Kafka akan mundur ke waktu di mana sebelum Biandra mengalami kejadian itu. Menjaganya agar tak bertemu pria biadab yang bahkan dengan mendengar penuturan Biandra saja sudah membuat dadanya bergemuruh hebat, murka. "D-dia pegang badan saya ... b-buka baj-u saya. Tangannya p-peg-pegang-" Gadis itu tidak berani melanjutkan. Tangisannya semakin lirih di telinga Kafka. Hidung yang memerah dengan suara sumbang itu masih berusaha melanjutkan ceritanya. Kafka hanya bisa terdiam memperlihatkan