Kenangan masa lalu itu terhapus oleh suara-suara yang muncul begitu dekat dengan telinganya. Membuatnya gelisah dengan ketakutan yang teramat. "Kamu bukan anak saya. Pergi sekarang." Bapak membentaknya dengan raut marah luar biasa. Matanya memelotot dan menghardiknya tanpa jeda. Suara lain muncul setelahnya. "Teteh kenapa pisah sama Adek? 'Kan udah janji mau jaga Adek sampe kapan pun." Mama memandangnya dengan kesedihan dan tatapan kecewa. Wanita itu terlihat sangat kesakitan karenanya. Biandra menggeleng memandang sang ibu. Belum sempat ia berujar, suara lain muncul kembali. "Isyara akan tinggal di sini selamanya. Kamu tidak berhak membawanya lagi." Garka menjauhkannya dari Isyara yang menggapai-gapai lengan ke arahnya. Biandra terdiam setelah suara itu semakin keras memasuki pendenga