Alea terbangun ketika mendengarkan suara ponsel dari Vanno yang nyaring di dalam kamar. Matanya menatap datar pada ponsel yang di samping tempat tidur. Alea menguap pelan dan menatap ranjang di sampingnya. Vanno yang masih tidur dengan membelakangi dirinya. Alea menatap sendu punggung lelaki itu. Ia menatap kembali pada ponsel Vanno yang berbunyi nyaring. Ia mengintip siapa yang menelepon. Neofa baby is calling… Alea merasakan sesak di dadanya ketika Vanno memberikan nama yang begitu manis pada nama Neofa di ponselnya. Ia mengusap air mata dan menggoyangkan lengan Vanno lembut. “Vanno! Bangun! Itu calon istrimu nelepon.” Alea berbicara tidak terlalu lembut dan tidak terlalu kasar. Alea mendengkus melihat Vanno yang tidak kunjung bangun. Ponsel lelaki itu senjak tadi terus saja ber