“Kau masih di sini?” Alea yang sedang membersihkan kamar menoleh ke belakang. Matanya melihat Vanno yang menyandar di daun pintu dengan tangan terlipat ke depan. “Kau sudah pulang?” bukannya menjawab malahan Alea balik bertanya. Mata Alea masih terlihat sembab. Karena menangisi mahkotanya yang direnggut oleh mantan suaminya. Lalu lelaki itu meninggalkan dirinya bagaikan seorang p*****r dengan uang sekitar tiga ratus ribu di sampingnya selama dua hari. “Kau punya mata. Lalu untuk apa kau bertanya. Uang tiga ratus ribu itu sebagai bayaranmu sedikit, karena kau masih membutuhkan uang untuk bolak balik ke rumah sakit. Jadi, setiap selesai melayaniku. Maka aku berikan uang. Tergantung, bagaimana puasnya diriku saat kau layani. Kalau aku puas, maka bayarannya akan naik. Wah! Aku baik sekal