Kakiku terus melangkah tanpa perduli jam sebentar lagi menunjukkan pukul 10 malam,sedang aku tak mempunyai tujuan sama sekali. Meninggalkan rumah Fando adalah jalan terbaik daripada berada disana malah membuat keduanya saling berargumen demi seseorang lemah sepertiku. Jalan Raya sudah mulai sepi hanya beberapa mobil yang lewat bahkan sesekali pejalan kaki di trotoar ini menatapku aneh dikarenakan aku berjalan tidak mempunyai semangat sama sekali sedang penampilanku yang memakai cadar pasti sedikit membuat mereka menaruh kecurigaan. Setelah beberapa menit berjalan aku memilih duduk dihalte bis yang ada, sebenarnya aku sangat ingin istirahat saat ini tetapi kemana aku akan pergi? Siapa yang ingin menerima perempuan yang telah dibuang oleh keluarganya sendiri? Siapa yang ingin menampung