Kali ini dan masa depan, dapat kupastikan ada jurang gelap menunggu datangnya hati rapuhku. Menunggu dengan kepastian yang semu. Sesuatu begitu angkuh seakan menantang dengan cukup lantang memberikan suatu pandangan padaku. Kemarin baru saja aku disentakkan pada keadilan padahal kuyakini takkan kutemukan diwaktu manapun itu, nanarnya awan yang tak dapat kugapai takkan pernah ingin ku genggam lagi tetapi nyatanya sulit kupertahankan. Rasanya, dunia masih saja tak ingin merestui apa yang memang diperuntukkan untukku selalu saja menarik ulur dengan sangat angkuh seakan-akan dialah yang menang. Menciptakan senyum diwajahku saja tak ingin takdir lakukan lalu bagaimana mungkin kurasakan kata bahagia yang sesungguhnya. Aku hanya sekeping kaca yang sedang berserakah tak ada satupun yang ingi