"Apa aku belum cukup untuk membantumu Aila?"suara Kak Gilang membuatku menoleh dan menatapnya dengan tatapan yang entah apa artinya. Entahlah aku merasa saat ini raga masih sendiri, rasanya semuanya masih tetap sama walaupun Kak Gilang hadir disetiap hari hariku. Ada sekat antara aku dengannya padahal sudah berulang kali aku mencoba meyakinkan diri sendiri. Ini hanya tentang kepercayaan yang masih belum ingin pulih sama sekali padahal Kak Gilang sudah menjadi apa yang kuinginkan sejak dulu. "Apakah masa lalu sebegitu hebatnya hingga membuatmu lupa jika aku disini juga membutuhkan perhatianmu, seperti apakah pentingnya orang-orang di masa lalu sehingga membuat pandanganmu buta akan diriku?" mataku memejam mendengar suara lirih suamiku, ya aku sadar selama kami menikah disetiap malam yan