"Jadi kalian—?" Mas Andre dan Mbak Indri kompak menggantung pertanyaan yang sudah aku ketahui ke mana arahnya. "Ya, belum terjadi apa-apa diantara kami, dan mungkin … tidak akan terjadi." Aku membalas datar pertanyaan mereka meski hati bergejolak ingin memuntahkan amarah, dan mengungkap betapa hinanya aku di mata Mas Daniel. Namun, aku tahan. Rasanya terlalu kekanak-kanakan jika aku mengungkap secara gamblang perlakuan apa yang aku dapatkan selama menjadi istri seorang Daniel Hadiwijaya. Menanggapi ucapanku, Mas Daniel terlihat menunjukkan raut wajah tegang. Namun, tanpa terduga, respon lain ditampilkan oleh Mas Andre dan Mbak Indri. "Relax, Dek." Mbak Indri berjalan mendekatiku. Dengan penuh kelembutan, ibu satu orang anak ini mengusap punggungku. Diperlakukan seperti ini, justru mem