Sepuluh

1081 Kata

"Jadi Pak Prayudhi, kedatangan kami kesini selain untuk silaturahmi juga ingin menyampaikan niat baik Putra Asuh kami, Rafli buat lamar Putri Anda, Kirana." Putra asuh? Kata itu membuatku teralih dari rasa kesal karena Rafli yang tidak mau mendengarku. Laki-laki yang tampak acuh pada dunia ini bukan Putra kandung dari Om Budi Wiryawan yang kukenali sebagai kepala BIN. Lalu, siapa Rafli ini, ternyata memang benar, berbeda dengannya yang mengenaliku hingga ke akar, aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Ternyata dibalik sikapnya yang datar tanpa ekspresi seolah tidak peduli dengan apapun, Rafli adalah seorang yang penuh rahasia dan tanda tanya. Kupikir selama ini wajah arogannya karena dia seorang Putra pemimpin yang berpengaruh, terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan kadan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN