“Kok kamu lama banget sih, Dan?” tanya Siska dengan menggerutu kesal pada Dani.
Pria itu baru saja datang menjemput Siska di sebuah salon kecantikan tempat biasa memanjakan diri. Dani memang sudah seperti kacung bagi Siska, karena selalu saja menuruti ucapan Siska dan tidak pernah membantah yang wanita itu katakan.
“Maaf, Sayang. Aku tadi ada kerjaan dikit,” jawab Dani dan menghampiri Siska sembari melingkarkan tangan di pinggang wanita itu.
“Kerjaan apa? Ngerjain istri kamu yang sekarang selalu ngintilin kamu ke mana aja?” tanya Siska lagi masih dengan nada kesal dan wajah merengut.
“Apaan sih, Sayang. Cemburu aja nih bawaannya.”
“Gimana nggak cemburu coba? Kamu kan emang udah sama dia terus sekarang. Di kantor aja udah sama dia terus, soalnya dia udah jadi sekretaris kamu. Lama-lama
