BAB 29 JANGAN MENANGIS

1630 Kata

Bisikan Aland pada telingannya membuat wanita itu merasa risih. Aland melonggarkan sedikit pelukannya, menyadari itu dengan cepat Alesiya menginjak kaki Aland dengan keras sehingga tercipta sebuah erangan kesakitan lelaki itu. Saat itu juga ia bisa terbebas dari pelukan lelaki itu. “Sepertinya luka lelaki itu sudah membusuk,” kata Aland. Perkataan lelaki itu semakin membuat Alesiya tersulut emosi. Ia kembali menyerang tapi ia masih belum bisa melukai lelaki itu. “Berhentilah melakukan tindakan yang sia-sia,” kata Aland mengehentikan wanita itu. “Apa yang telah kau lakukan padanya? Mengapa lukanya tidak bisa sembuh dan semakin parah?” tanya Alesiya. “Ahhh, jadi kau pikir aku yang melakukannya?  Hahahaha.” Aland tertawa terbahak-bahak menatap mengejek Alesiya. “Mengapa kau tertawa?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN