bc

Alesiya Lee

book_age16+
560
IKUTI
3.3K
BACA
dark
goodgirl
bxg
vampire
campus
mythology
supernature earth
first love
friendship
supernatural
like
intro-logo
Uraian

Alesiya adalah vampire murni, ia berumur 18 tahun. Sejak bayi ia tidak pernah keluar dari mensionnya, hanya ada Daniel yang menemaninya. Suatu ketika Alesiya merasa bosan. Akhrinya ia keluar dari mansion. Di luar ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Ryuzaki Santoso yang merupakan seorang manusia.

Sejak pandangan pertama Alesiya dan Ryuzaki mulai jatuh cinta. Namun, status membuat mereka harus berpisah. Karena suatu kejadian membuat Ryuzaki melupakan Alesiya dan hidup normal seperti biasa.

Satu tahun telah berlalu dan Zaki melanjutkan kuliahnya di sebuah Universitas di Indonesia. Di sana ia bertemu dengan Amanda Rin yang merupakan saudara Kembar Alesiya. Zaki dan Amanda dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.

Tak lama kemudian Alesiya dan sahabatnya Daniel keluar dari hutan untuk berbaur dengan manusia dan tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Zaki cinta pertamanya dan Amanda Rin saudara kembarnya.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?

Apakah Alesiya dan Ryuzaki tetap bersatu?

Ataukah Alesiya melepas Ryuzaki demi saudara kembarnya?

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1. Sang Legenda
BAB 1 Di langit malam yang gelap, hanya ada cahaya rembulan yang samar-samar terpancar di balik awan hitam yang menutupinya. Suara derap langkah kaki yang sedang melangkah terdengar diiringi oleh deru napas yang cepat. Seorang lelaki paruh baya dan seorang wanita paruh baya yang saling bergandengan tangan melangkah menyusuri hutan belantara. Peluh membajiri badan mereka berdua yang terus melangkah ke dalam  hutan seakan mencari sesuatu di hutan gelap itu. “Sayang! Apakah betul tempatnya di hutan ini? Dari tadi kita melangkah namun tidak menemukannya,” seru wanita paruh baya itu. “Sabar, Sayang. Menurut informasi yang aku dapat, memang di hutan inilah tempat mereka membangun istana, aku yakin kita dapat menemukannya dan tak lama lagi kita akan memiliki anak,” kata lelaki paruh baya itu yakin. Lelaki itu menatap wanita di sampingnya dengan senyum merekah di wajahnya, walau wanita itu tak dapat melihat jelas senyum lelaki itu dikarenakan minimnya cahaya, namun ia dapat melihat keyakian yang ada pada lelaki tersebut. Ia pun ikut tersenyum dan mereka berdua melanjutkan pencariannya, menyusuri hutan yang dipenuhi oleh pohon-pohon tinggi yang menjuntai ke atas langit. Konon dalam sebuah legenda yang telah berabad-abad tahun yang lalu lahirlah seorang anak lelaki yang istimewa. Ia memiliki kekuatan yang tak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Karena itu, ia dijauhi dan semua orang takut padanya, bahkan orang tuanya pun meninggalkannya karena takut. Suatu ketika lelaki itu jatuh cinta pada seorang wanita biasa. Namun wanita tersebut mengkhianatinya yang membuat lelaki itu murka dan akhirnya memperluas kekuasaannya dan ia pun menyadari bahwa ia dan manusia yang lainnya tak akan dapat hidup bersama. Lalu lelaki yang ada dalam legenda tersebut mengilang bak ditelan bumi. Menurut legenda orang tersebut masih hidup, ia abadi bersama dengan sekawannya dan lelaki itu pun dapat mengabulkan segala permohonan, karena itu banyak manusia yang berusaha untuk mencari keberadaan lelaki itu, namun hingga sekarang belum ada yang satu pun yang menemukannya. Karena wanita paruh baya itu tidak dapat mengandung. Maka ia dan suaminya mencari tahu apakah legenda tersebut betul adanya. Mereka telah mengumpulkan berbagai macam informasi mengenai legenda tersebut. Hingga akhirnya keputusasaan mereka membawa mereka ke hutan ini, yang diyakini bahwa orang yang ada dalam legenda tersebut telah membangun sebuah istana di hutan ini. Mereka terus melangkah, entah seberapa jauh mereka telah melangkah, mereka makin terengah-engah untuk mencari pasokan udara. “Kita istirahat sebentar.” Wanita itu menghentikan langkahnya, meminta suaminya untuk beristirahat sejenak. “Baiklah.” Lelaki itu duduk dan menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon besar dekat istrinya. Setelah lima menit beristirahat mereka pun melanjutkan pencariannya. Tak lama kemudian, tak jauh dari tempat mereka berdiri, mereka melihat sebuah cahaya redup. “Mungkin itu tempat mereka,” ujar lelaki itu. Ia dan istrinya mempercepat laju langkahnya. Berharap bahwa yang di depan sana adalah apa yang mereka cari selama ini. Mereka semakin dekat dan dapat mereka lihat ada sebuah gua besar dan di bagian luar terdapat obor yang bernyala api, namun tak ada siapa pun.        “Apakah kita masuk saja?” tanya wanita itu kepada suaminya.        “Iya, kita masuk saja,” ujar sang suami. Mereka berdua melangkah memasuki gua, tak ada suara, hanya ada bunyi tetesan air yang jatuh, disertai dengan beberapa obor yang menyala di sekitar gua dan mempermudah mereka memasuki gua. Hingga akhirnya, mereka tiba di tengah gua dan melihat beberapa orang berpakaian jubah hitam, menambah kesan mencekam dalam gua tersebut. Orang-orang berjubah hitam tersebut menatap mereka dengan tatapan dingin. Hingga akhirnya sebuah suara mengagetkan lelaki dan wanita tersebut. ”Untuk apa kalian kemari?” tanya seorang lelaki yang duduk di sebuah kursi. Yang diyakini bahwa ia adalah lelaki yang ada dalam legenda. Lelaki itu berlutut disertai dengan istrinya yang juga ikut berlutut. “Maafkan kelancangan kami, aku dan istriku datang kesini untuk meminta pertolongan,” ujar lelaki itu. “Aku mohon bantulah kami,” lanjutnya.        “Apa yang kalian inginkan dariku?” Lelaki yang duduk di sebuah kursi bertanya. “Sudah 10 tahun kami menikah, namun kami belum memiliki keturunan. Dokter mengatakan bahwa istriku mandul dan tak dapat mengandung dan menurut legenda, tuan dapat mengabulkan apa pun, maka dari itu kami kemari untuk meminta pertologan, tuan,” ujar lelaki itu. “Aku bisa mengabulkan apa yang kalian inginkan tapi, dengan satu sayarat. Kelak, saat istrimu akan melahirkan dua anak dan salah satu anak tersebut akan aku ambil,” ujar lelaki itu.         “baik, Tuan.” Lelaki yang duduk di singgahsananya melemparkan sebuah kantong pil kepada suami istri di depannya dan berkata,“minumkanlah pil ini pada istrimu, maka tak lama kemudian ia akan hamil.” “Baik, Tuan. Terima kasih,” ujar suami istri tersebut berbarengan dan berdiri meninggalkan gua tersebut. ***** Gemuruh petir menyambar di mana-mana disertai dengan derasnya hujan jatuh ke bumi, awan gelap menutupi rembulan seakan menyaksikan seorang wanita paruh baya yang tengah berjuang dalam sebuah ruangan di mension mewah di sebuah kota besar di Jepang, yaitu tokyo. Wanita itu mengenggam sebuah kain di setiap sisi kanan dan kirinya, meremasnya kuat untuk meredakan sakit yang dirasanya. Peluh membanjiri tubuh lemah wanita itu. Mata sayunya mengeluarkan tetesan air mata menandakan ia sangat tersiksa. Para pelayan yang di mension itu berlalu-lalang mencari semua keperluan majikan mereka dan seorang lelaki paruh baya berada di samping wanita itu setia menemaninya. Lelaki itu mengenggam tangan istrinya dengan lembut untuk memberikan kenyamanan. “Bertahanlah, sayang, kamu pasti kuat,” ujar lelaki itu. “Demi anak kita,” lanjutnya disertai dengan senyuman. Setelah pertemuan mereka dengan sang legenda itu sembilan bulan yang lalu, akhirnya istrinya bisa hamil dan sebentar lagi anak mereka akan lahir ke dunia ini.        “Sakit sekali,” lirih wanita itu. “Kamu pasti bisa,” lanjut suaminya.        “Kapan dokter datang?” Lelaki itu bertanya kepada pelayan yang ada di sana. “Maaf, Tuan. kami telah menghubungi dokter dan beliau bilang akan terlambat dikarenakan hujan lebat ini,” ujar salah satu pelayannya. Setelah setengah jam menunggu, akhirnya dokter yang akan membantu persalinan istrinya tiba juga, dengan segera ia mempersiapkan peralatannya dan meminta agar semua yang ada dalam ruangan itu untuk keluar. Lelaki yang diketahui adalah suami dari wanita yang akan melahirkan itu menunggu di depan pintu dengan cemas. Ia duduk di sebuah kursi dan menutup kedua matanya untuk berdoa.        “Ya Allah, lindungilah istri dan anakku yang ada dalam kandungannya,” batin lelaki itu. Dua jam kemudian terdengar suara bayi, disusul dengan dokter yang menagani istrinya keluar dan berkata, ”istri anda selamat dan melahirkan dua anak perempuan kembar.” Sang suami masuk ke dalam ruangan, dapat ia lihat wajah istrinya yang bermandikan keringat dan wajah lelah istrinya terpancar cukup jelas. “Kemarilah, Sayang,” kata istrinya lemah. Suaminya mendekat dan dilihatlah dua anak kembar yang selama ini mereka tunggu di dunia ini. “Syukurlah, anak kita lahir dengan selamat dan sehat. Terima kasih, Sayang,” kata suaminya sambil memeluk istrinya dengan lembut, lalu mengendong salah satu anaknya yang tertidur pulas dengan hati-hati. “Ini ayah, Nak. Akhirnya kau lahir juga, kau sangat cantik,” ucap lelaki itu dengan senang, lalu ia menaruh kembali anaknya di tempat yang semula. “Kedua anak kita sangat cantik, yah?" ujarnya lagi tak menyadari raut wajah istrinya yang menyiratkan kesedihan yang mendalam. “Ada apa, Sayang?  Kenapa kau terlihat sedih?" tanyanya saat menyadari raut wajah istrinya. “Aku takut dia akan datang mengambil anak kita," ujar istinya lirih dan raut wajah gembira suaminya pun menghilang di wajahnya. “Bagaimana kalau kita pindah dari sini? Kita tinggalkan mension ini dan kita pergi ke Indonesia,” ujar suaminya, dengan lemah istrinya menyetujui perkataan suaminya. Suaminya bergegas keluar dari ruangan memerintahkan semua pelayannya untuk berkemas. Tak lama kemudian salah salah satu pelayan berkata, “tuan, semua harta dan barang perting telah kami siapkan.” Sang suami kembali ke kamar disusul dengan salah satu pelayan kepercayaanya. Ia bergegas mengangkat istrinya dan pelayan setianya mengangkat kedua anak kembarnya. “Ayo, kita harus pergi,” ujar sang suami dengan cemas. Mereka pun bergegas untuk keluar dari mension. Namun, saat tiba di pintu utama seorang lelaki yang memakai jubah hitam mendobrak pintunya. Semua pelayan yang ada di sana mulai ketakutan, tak terkecuali sang tuan rumah.        “Maafkan aku, aku tak bisa memberikan salah satu anakku,” ujar sang suami.        “Kau telah berjanji dan mengiyakan persyaratan yang kuberikan,” ujar lelaki itu murka. “Aku tau, tapi bagaimanapun, mereka berdua anakku, aku tak bisa memberikannya.” Sang suami mengambil sebuah pedang. Ia menurunkan istrinya dan menyerang pria itu. Namun, dengan hanya satu pukulan sang suami terpental menabrak perabotan rumah dan kesadarannya menghilang. “Sayangggg!” teriak sang istri. Ia mantap pelayan yang membawa kedua anaknya menginsyaratkan untuk lari. Namun, lelaki berjubah itu mengetahuinya dan dengan cepat ia merebut salah satu anak sang tuan rumah. Salah satu anak berada digendongan lelaki berjubah dan melangkah keluar mension sambil berkata, “kuberi nama anakmu Alesiya Lee.” Setelah itu ia menghilang bak ditelan bumi.   ***** Awan putih bergerak terbawa angin. Langit biru terlihat cerah menghiasi langit meski musim hujan telah berganti. Kicauan burung yang berbunyi beriringan bagaikan menyanyikan sebuah lagu indah. Terlihat sebuah mension yang begitu mewah dan natural dengan banyaknya tumbuhan yang diatur sedemikian rupa oleh sang penguasa mension. Tanaman bunga di sekitar gazebo, juga sebuah kolam ikan yang mengalir layaknya sungai kecil mengitari mension. Sebuah ruangan yang ada di mension mewah itu, terlihat seorang lelaki tertidur pulas. Cahaya matahari memasuki kamarnya melalui sela-sela jendela yang ada dalam kamar itu membuat lelaki yang tertidur pulas mulai mengeliat, menandakan ia merasa risih dengan cahaya matahari yang menerpa wajah tampannya. Lelaki itu mencoba membuka kedua matanya dengan perlahan namun mata itu kembali tertutup karena bias cahaya matahari memasuki matanya. Ia mengucek ke dua matanya dengan tangan lalu membukanya kembali. Lelaki itu merentangkan kedua tangannya ke angkasa. Ia turun dari ranjang sambil sesekali menguap dan memasuki kamar mandi yang tak jauh dari ranjang. Tak lagipula ia mengambil handuk kecil dalam lemari yang ada di samping ranjang. Tiga puluh menit kemudian, lelaki itu keluar dengan handuk melingkar di pinggangnya dan membiarkan tubuhnya setengah telanjang. Tetesan air mengalir dari ujung kepala jatuh ke bagian tubuh yang lain menambah kesan keindahan tubuhnya, ditambah dengan perut yang berbentuk roti bantal alias Abs menambah kesan maskulin lelaki itu. Ia melangkah menuju lemari yang ada di samping ranjang, dengan serius lelaki itu mencari pakaian yang ingin ia pakai, mengingat hari ini adalah hari minggu dan hari pertamannya di Indonesia. Jadi, ia memutuskan untuk berjalan-jalan mencari udara segar. Senyum tercipta di bibir sexy-nya saat ia menemukan baju yang sesuai dan cocok untuk berjalan-jalan. Ia memakai kaos putih dan celana jins hitam. Setelah memastikan penampilannya, ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang makan yang ada di lantai satu. Di ruang makan dapat ia lihat kedua orang tuanya yang tengah menikmati serapannya. “Pagi, Mom,” sapanya sambil mencium kedua pipi ibunya dan hanya dibalas dengan senyuman manis ibunya. Lalu berganti mencium ayahnya. “Pagi, dady!” serunya dan duduk manis di samping ayahnya yang tengah membaca koran dan sesekali menyesap kopi yang ada di depannya. Lelaki itu bernama Ryuzaki Santoso, biasa dipanggil Zaki oleh orang tuanya. Ia merupakan keturunan Jepang dan Indonesia. Kini ia berusia 20 tahun. Ayahnya bernama Roka Santoso yang merupakan orang Jepang asli dan sekarang ia bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan ternama di Jepang. Sedangkan ibunya bernama Rina Santoso yang berkebangsaan Indonesia yang merupakan pemilik Rumah sakit besar di Indonesia. Walaupun ayah dan ibunya bekerja di tempat yang berbeda. Namun, kedua orang tuanya selalu memberikan waktu untuk tinggal bersama, sehingga keluarga mereka tetap harmonis. Mension mewahnya berada di sebuah pedesaan terpencil di Indonesia. Namun mereka juga memiliki mension mewah di Jepang. Tak banyak yang mengenali keluarga Santoso, mereka jarang bersosialisasi di masyarakat. Ia hanya keluar jika hal penting atau mendesak.        “Zaki, apa yang akan kau lakukan hari ini?” tanya Mrs. Rina kepada putranya. “Emmm, aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar, sudah lama aku tidak ke Indonesia,” balas Zaki sambil memakan serapannya. “Apa perlu aku menyuruh bodyguard menemanimu? Ibu takut kau tersesat,” tanya Mrs.Santoso. “Ahhh, tidak perlu, Mom. Aku bukan anak kecil lagi dan aku tidak akan tersesat lagi,” tolak Zaki halus dan dibalas anggukan oleh ibunya. “Aku pergi dulu, Mom! Dady!” Zaki meninggalkan ruang makan, keluar dari rumah dan mulai mengendarai mobilnya dengan sangat kencang keluar dari pekarangan rumah.  

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Romantic Ghost

read
163.0K
bc

Time Travel Wedding

read
5.7K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.6K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.9K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
147.0K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
5.4K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook