BAB 48

1727 Kata

Sesuai janjinya pada teman Alesiya. Amanda menunggu lelaki bernama Rian di kantin seorang diri. Ia memandangi sekeliling kantin. “Tumben kantin sangat sepi,” batinnya saat tak menemukan mahasiswa di sekelilingnya. Hanya ada ibu pemilik kantin dan satu pelayan. Wanita itu masih belum memesan makanan karena harus menunggu Rian yang hingga sekarang tak kunjung datang. Ia mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Lalu bernapas berat. “Dia lama sekali.” Tanpa ia sadari sedari tadi Rian memperhatikannya dari kejauhan. Lelaki itu menyeringai dan melihat sebuah gelas kaca tak jauh dari tempat Amanda lalu mengucapkan sebuah mantra. Kedua bola matannya pun bercahaya merah saat mengucap mantra. “Fleane en felle.” Gelas kaca yang tak jauh dari Amanda terbang dan menjatuhkannya tepat b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN