Alesiya mematung mendengar perkataan Pak Rava. Dengan pelan ia membalikkan tubuhnya. “Ada apa, Pak? Mengapa aku belum di bolehkan keluar?” tanyanya. “Sejak pelajaran di mulai. Kulihat kau tak pernah memperhatikan pelajaranku. Maka dari itu, mau tidak mau bapak harus menghukummu,” kata Pak Rava tegas. “Tapi, Pak.” “Tak ada tapi-tapian. Duduk di hadapan bapak sekarang juga.” Perintah Pak Rava. Dengan wajah lesuhnya Alesiya menurut dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Pak Rava. ***** Di sisi lain, Daniel menunggu kekasihnya di dalam mobil. Sesekali ia mengecek jam tangannya dan bernapas berat. “Mengapa ia lama sekali?” lelaki itu mulai bertanya-tanya. “Tunggu sepuluh menit lagi, deh.” Setelah sepuluh menit berlalu. Kekasihnya masih belum menampakkan batang hidungnnya.