Alesiya menatap wajah wanita paruh baya yang ada di hadapannya dan tersenyum. “Maaf, Tante. Apakah Amanda ada?” tanya Alesiya. Namun, wanita paruh baya di hadapannya tak menjawab. Ia hanya menatap Alesiya dengan tatapan yang sulit di artikan. Alesiya tersenyum kaku dan kembali bertanya mengenai keberadaan sahabat baiknya. Tapi, lagi-lagi wanita paruh baya itu tak menjawab.
Akhirnya Daniel yang ada di samping Alesiya turun tangan. Ia memanggil wanita paruh baya itu dan seketika wanita itu sadar dari lamunannya. “Maafkan aku. Tadi aku melamun,” kata ibu Amanda.
Alesiya hanya mengangguk dan tersenyum dan kembali bertanya mengenai keberadaan temannya. “Tante minta maaf. Amanda belum pulang. Ia masih berada di rumah sakit menjaga Ryuzaki.”
“Ahhh, kalau begitu aku titip hadiah ini untuk Aman
