BAB 45

1720 Kata

Pada saat itu juga ia membalikkan wajahnnya. Sehingga Daniel hanya mencium pipi Alesiya. Ia masih belum bisa melupakan Zaki cinta pertamannya. Daniel membuka kedua matannya. Air mata kekasihnnya yang jatuh menandakan wanita itu masih belum bisa menerimannya. “Maafkan aku ...” lirih wanita itu. “Aku ... hisk ... hisk ... tak bisa melupakannya.” Alesiya menangis tersedu-sedu. Melihat air mata itu membuat hatinnya ikut terluka. Ia mecoba tersenyum dan mengahapus air mata kekasihnnya dengan kedua tangannya. “Tidak apa-apa,”kata Daniel. “Maafkan aku ... hisk ... hisk ...” lelaki itu pun memeluk kekasihnnya. Walau hatinnya terluka tapi ia tak bisa menunjukkannya di hadapan kekasihnnya. “Tidak apa-apa. Jangan menangis lagi.” Daniel menepuk punggung kekasihnnya untuk menenangkannya. “Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN