Setiap orang pasti pernah berada di titik terlelah. Maka, saat Rania pergi, dan acara pertunangannya kacau, Dafa memilih mengantarkan Jani pulang sebelum menyusul Rania dan memohon maaf pada wanita itu. Dafa tentu sadar. Dia sudah sangat menyakiti Rania. Namun apa, belum apa-apa, Dafa sudah lepas kendali sendiri. Mungkin, kalau Jani tidak berulah, Dafa akan memaklumi. Tapi, karena Jani terus saja melakukan sesuatu yang membuat Dafa muak, maka tercetuslah pernyataan yang begitu menyakiti hati seorang ibu. Dia ingat betul, bagaimana Jani meneriaki Panji di rumah yang dia tidak tahu itu rumah siapa. Kemudian, saat ditampar oleh papanya sendiri dan ada pemuda yang mendekap tubuh ringkihnya itu, Dafa baru sadar kalau dirinya sudah kelewatan. Dirinya sudah melakukan kesalahan. Namun, bibir