Pagi-pagi sekali aku di kabari Regarta pingsan dan di bawa ke Rumah Sakit semalam. Kondisinya cukup mengkhawatirkan karena dia keracunan makanan. Sambil menangis aku datang ke rumahnya bersama Mom dan Dad. Semakin menangis melihatnya terlihat pucat dan lemas di tempat tidur. Bibirnya terus menggumamkan namaku, karena itu aku mendekatinya dan memegang tangannya erat sambil terus menangis. “Dia nggak papa kok Wend, nanti kalau demamnya udah turun juga akan baik-baik saja.” Ucap Bunda lembut. Beberapa tim dokter datang saat itu, karenanya aku langsung menyingkir bersama Bunda. Ayah dan Dad tetap berada di ruangan menunggu Regarta di periksa. “Kenapa nggak di rawat di Rumah Sakit aja sih mbak? Aku nggak tega lihatnya.” Ucap Mom yang juga mulai terisak. “Mas Adrian bilang lebih aman Regarta