Aku termenung di dalam mobil Chiko yang akhirnya membawa aku pulang. Banyak hal yang menjadi beban pikiranku belakangan ini. Bukan hanya soal pernikahan tapi juga tentang perusahaan dan berbagai ancama yang mulai semakin sering aku dapatkan. “Kenapa sih mas? Kayaknya pusing banget?” tanya adikku. “Kayaknya kedepannya kita jangan terlalu sering bareng deh Chik.” Desahku. Chiko menoleh dengan dahi berkerut. Kebetulan kami memang sedang berada di lampu merah. “Kenapa? Lagian tidak ada yang tahu juga soalnya aku kan pakai masker lengkap.” Ucapnya. “Mas takut kamu ikut kena kalau mas Rega misalnya di serang sama orang.” Ucapku membuat Chiko mendesah. “Hidup mas Rega lebih ribet dari aku yang seorang aktor.” Komentarnya. Karena itulah aku mengambil tanggungjawab ini. Aku tahu menjadi seoran