PART. 15 HASUTAN

917 Kata

Damar, dan Riri tak bisa berlama-lama bertemu dengan ibu Damar. Mereka harus segera pergi, karena ibu Damar punya jadwal istirahat, dan terapi. Baru kali ini, perpisahan mereka diikuti dengan senyum ibunya. "Bahagia." Ibu Damar menyentuh dadanya. Sorot matanya mengungkap isi hatinya, bahwa perasaannya sedang bahagia saat ini. Damar merasa terharu. Ia yakin, hadirnya Riri yang membuat ibunya bahagia. Ke luar dari tempat tinggal ibu Damar, dan sudah melewati jembatan. "Pangeran, anda ditunggu Paduka Raja, dan Ratu di kamar mereka. Puteri, silakan menunggu di sini." "Duduklah, aku menghadap ayah dulu." Damar menunjuk sofa hijau yang ada di sana. Riri menganggukkan kepala. Damar mengikuti langkah pengawal untuk menemui ayahnya. Cukup lama Riri menunggu. Ia mulai merasa bosan, dan penat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN