Ratri masuk dengan cangkir berisi ramuan. Pangeran Damar memeluk Riri dari belakang. Dipegang kedua tangan Riri yang berusaha mencekik lehernya sendiri. Ratri yang meminumkan ramuan kepada Riri. Setelah ramuan masuk ke dalam mulut Riri, Riri terkulai lemas. Pangeran Damar, dan Ratri menarik napas lega. "Kamu bisa ke luar, Ratri." "Baik, Pangeran." Ratri ke luar dari dalam kamar. Damar membaringkan Riri di atas tempat tidur. Damar mengikat kedua tangan Riri dengan tali yang tersedia di kepala ranjang. Mata Riri ia tutup dengan penutup mata yang selalu tersedia. Dalam sekejap, Riri sudah polos, begitu juga Damar. Riri bergerak, ia sadar saat Damar mengecup bibirnya. "Aku menginginkanmu, Pangeran!" Riri berteriak. "Aku akan memberikan apa yang kamu inginkan, Puteri, tapi tolong jang