Bee Satu Bulan yang Lalu Kondisi Rose yang terlihat rapuh setelah hubungan badan yang kupaksa sempat membuatku iba padanya. Namun mendadak aku mendapati Mary menghubungiku. Sejak dia memutuskan hubungan kami, aku sama sekali tidak bisa menghubunginya. Jadi tanpa berpikir dua kali, aku segera mengangkat telepon itu. "Hiks... hiks... Bee... kamu bisa ke sini sekarang?" tangisannya saja sudah cukup menjadi alasan untukku segera pergi menemuinya. Sambil berjalan ke luar aku menjawab Mary "Aku ke sana sekarang... kamu tenang ya... tunggu aku..." Aku menemukan Mary dalam kondisi masih menangis tergugu di depan kasir sebuah butik. Ini butik Rose dan aku baru menyadarinya. "Ada apa?" tanyaku langsung menghampiri Mary yang seperti baru saja selesai bertikai dengan kasir di hadapannya. "Bee.