Bab 16

1377 Kata

"Saya paham, Bu. Saya sudah berusaha bersikap adil pada Salwa." Nada suara Mas Bima terdengar sopan. Pastilah ia sangat menghormati orang tuanya Salwa. Aku masih penasaran dengan kelanjutan pembicaraan mereka yang terdengar mencurigakan, seakan ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku. Aku memutuskan menguping lebih lama lagi meski dengan resiko akan ketahuan, asalkan tanda tanya besar yang sejak kemarin memenuhi isi kepala ini bisa segera terjawab. "Saya minta, kita jangan membahas masalah ini lagi. Saya tidak ingin istri saya mendengar pembicaraan kita." Suara Mas Bima kembali terdengar. Aku memasang telinga dan menajamkan pendengaran. "Kami tidak akan membahas ini kalau Nak Bima bisa adil pada Salwa. Sebagai orang tua, kami tidak ingin putri kami disakiti oleh pria yang sekarang me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN