"Apa !".
"Besok kita ke kantor polisi".
"Alan please jangan lakukan itu" ucap Jenar.
"Tidak bisa Jenar, kamu harus selesaikan semua masalah ini. Kamu telah mengacaukan pernikahan saya, saya juga tidak segan-segan untuk memasukan kamu ke penjara".
"Oke, besok saya akan mengadakan konferensi pers".
"Bagus kalau begitu".
Jenar mencari aman, ia akan memenuhi semua permintaan laki-laki itu, menjadi artis memang tidak mudah. Seorang artis harus siap kenyamanannya diganggu dengan berondongan kamera, flash light, dan mikrofon. Seorang artis seperti dirinya harus pandai-pandai memelihara relasi dengan pihak media agar dapat mendukung pamor keartisannya. Hubungan artis dan infotainment memang saling berhubungan dengan erat. Jenar sudah terbiasa menghadapi masalah ini, tapi tidak untuk Alan.
"Saya akan memanggil semua media, dan menjelaskan langsung".
"Oke".
"Kamu akan membawa saya kemana?" Tanya Jenar penasaran, masalahnya ia tidak tahu arah tujuan Alan.
"Tentu saja ke tempat saya, saya hanya tidak ingin kamu kabur lagi, dan menghilang dari saya sebelum kamu menyelesaikan masalah saya".
"Oh Tuhan, kenapa saya harus ke tempat kamu, Percayalah saya tidak akan pergi dari kamu. Saya pasti akan menyelesaikan masalah ini secepatnya".
Alan memukul stir, ia menahan geram, "Bagaimana saya bisa percaya kamu, tadi saja saya melihat kamu ingin melarikan diri".
Jenar hanya diam, ia melirik Bram. Ia lalu mengalihkan tatapannya ke arah jendela ia memilih diam. Oke, ia akui dirinya bersalah, apalagi mendengar bahwa pernikahan Alan batal karena dirinya. Pernikahan itu bukanlah hal sembarangan yang dilakukan orang, itu merupakan hal yang paling sakral dilakukan oleh umat manusia di muka bumi ini.
Beberapa menit kemudian,
Jenar mengikuti langkah Alan, ia akan segera menyelesaikan masalah ini. Ia sudah sangat bersalah dengan laki-laki itu, karena dirinya semua kebahagian laki-laki itu hancur. Alan membuka pintu untuk, dan menyuruh Jenar masuk.
Jenar masuk ke dalam, dan ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. Ruangan apartemen minimalis yang modern di d******i warna putih, ruangan itu sangat bersih. Jenar melangkah masuk ke ruang utama. Jenar menaruh koper miliknya di dekat sofa. Ini bukan pertama kalinya ia bersama seorang laki-laki di sebuah apartemen. Dulu ia juga sering ke apartemen Beny kekasihnya itu, sebelum laki-laki itu mendekam di penjara.
Alan menutup pintu itu kembali, ia melangkah mendekati Jenar. Alan melepas jas yang ia kenakan, ia letakkan jas itu sisi sofa, lalu melangkah menuju chiler. Alan mengambik botol mineral, dan ia tuangkan air mineral itu ke dalam gelas. Alan meneguk air mineral hingga habis tak tersisa, ia terasa kering setelah berdebat panjang dengan Jenar.
Alan meletakkan gelas itu di meja, ia melangkah mendekati Jenar yang masih mematung di tempat. Alan mengambil remote Tv, dan ia nyalakan TV itu.
Alan lalu duduk di sofa, ia menyandarkan punggungnya. Alan melirik Jenar, wanita cantik itu duduk tidak jauh darinya. Jenar membuka topi yang ia kenakan, wanita itu memang lebih cantik tidak mengenakan topi. Rambut lurusnya seperti iklan sampo yang ia lihat di iklan tv.
Alan mengalihkan tatapannya ke arah Tv. Alan membesarkan volume TV itu, karena ia melihat secara jelas wajah Jenar disana. Ia tidak habis pikir, pagi, siang, sore, malam banyak sekali menyiarkan acara gosip itu.
Jenar mengalihkan tatapannya ke arah TV flat itu. Ia juga menyandarkan punggungnya di sofa, oke sekarang ia sudah terkurung di apartemen Alan.
Hay permirsa dirumah semoga anda semua sehat selalu, jumpa lagi dengan saya Dina Permata Sari dalam acara informasi seputar selebriti, yang pastinya akan memberikan berita-beruta terhangat, yang pastinnya akan memberikan cerita baru dunia selebriti dari tanah air.
Siapa yang tidak kenal Jenar. Wanita yang kini sudah menginjak 25 tahun ini, memiliki segudang prestasi, dikabarkan tengah dekat dengan pengacara sukses yaitu Alan. Alan yang dulu hanya penasehat hukum, kini menjalin kisah asmaranya dengan Jenar.
Berita ini ternyata bukan gosip semata, mereka diam-diam menjalin hubungan asmaranya. Para media mendapati Alan dan Jenar sedang bersama di sebuah besmen apartemen.
Seperti yang kita ketahui jalan cinta Jenar tidak semulus yang kita bayangkan. Jenar memiliki kisah cinta yang berlika-liku. Kini Jenar melabuhkan hatinya kepada pengacara kondang. Pastinya para permisa senang sekali melihat kedekatan hubungan mereka berdua. Untuk mengetahui lebih lanjut, ini dia liputannya.
Alan ingin sekali membanting remote Tv yang di pegangnya. Sungguh ini sungguh keterlaluan. Kenapa berita itu cepat sekali menyebar, kejadian itu tepat setengah jam yang lalu, Lihatlah berita dirinya dan Jenar benar-benar nyata. Mereka berbicara berdua dibesmen, bukan sedang berkencan. Mereka disana bertengkar, oh Tidak tanggapan itu bukan seperti yang mereka pikirkan. Itu sama sekali bukan terlihat sedang berkencan atau mengatakan kata-kata romantis. Berita itu benar-benar keterlaluan, Alan tidak habis pikir kenapa semua itu terjadi begitu cepat, apakah para wartawan itu tidak menyaring dulu informasi itu. Semua orang pasti akan semakin percaya bahwa dirinya dan Jenar memiliki hubungan asmara.
Alan menoleh kearaha Jenar, wanita itu hanya diam dan menatapnya.
Jenar juga tidak tahu akan berbuat apa, sejujurnya ia sudah terbiasa dengan gosip berita itu, itu adalah resiko dirinya sebagai publik figur. Tapi tidak untuk Alan, laki-laki itu sama sekali tidak terbiasa dan merasa privacy nya terganggu.
Alan menegakkan tubuhnya dan mendekat kearah Jenar. Jantung Jenar maraton ketika Alan mendekat.
"Itu semua kerena kamu" ucap Alan, ia menahan emosi.
"Besok saya berjanji kepada kamu akan berkata kepada media" ucap Jenar.
"Saya akan lihat pengakuan kamu besok".
***********