Jenar lama terdiam, ia tidak tahu akan berbuat apa. Rasa gelisah masih menyelimuti hatinya. Jenar lalu duduk, rasa lelahnya berganti rasa kegelisah yang tidak berati. Jenar memegang pelipisnya, ia seakan takut membaca pesan dari Darka. Ia tidak tahu, Darka seperti apa saat ini. Ia dan Darka bukan seperti anak SMA dulu, ini sudah delapan tahun berlalu. Delapan tahun bukan waktu yang singkat, inilah alasan kenapa ia tidak pernah serius menjalin hubungan dengan seorang laki-laki manapun. Darka adalah salah satu alasannya, laki-laki itu masih menempati nomor satu di hatinya. Ambar melirik Jenar, ia tahu adiknya itu masih mencintai Darka. Ia tahu betul kisah asmara Jenar dan Darka dulu ketika SMA. Mereka pasangan serasi, Darka mampu menyeimbangi sifat Jenar yang manja, sulit di atur dan kera