Akhirnya Amira mau mengikuti Max dengan segala pengertian yang Max berikan. Awalnya sangat sulit meminta anak itu mau pulang bersamanya tapi dengan segala ketekunan, gadis kecil itu akhirnya mau menuruti Max. Mereka akhirnya sampai di apartement Max yang luas. Begitu pintu terbuka Amira berlari masuk ke dalam Max hanya tersenyum simpul melihat tingkah Amira. "Om, Amira tidur di mana?" "Di kamar Om dengan Om." "Kok di kamar om? Kenapa nggak di kamar lain saja?" Max tertawa pelan melihat wajah Amira yang lucu karena memanyunkan bibirnya. "Memang Amira berani tidur sendiri?" tanya Max menantang. "Iya, aku bisa kok tidur sendiri." ucap Amira. "Benarkah ? Kuberitahu ya, kamar tamuku itu lampunya nggak berfungsi loh." Amira menghela napas dan memeluk Max yang berada di sampingnya. "Sud