Max POV
Ketika aku masuk ke dalam rumah Nenek Amira, aku langsung di layani dengan baik. Bibi Amira yang adalah Ibu Mika tinggal bersama dengan Nenek Amira dengan sopan menyuguhkan teh untukku.
"Terima kasih." ucapku pada bibi Amira. Kami berdua lalu duduk di teras belakang sambil melihat Amira bermain dengan Mika dan adiknya yang bernama Prita.
"Nak Max sepertinya sangat sayang pada Amira." kata Nenek Amira sambil mengamatiku terus memandang Amira. Aku hanya terkekeh pelan mendengar ucapan sang Nenek.
Mataku kemudian beralih pandang di rumah tersebut, walau rumah itu sederhana tapi kenyamanan dan keasrian rumah tersebut sangatlah di jaga.
Rumah itu tidak besar tapi cukup luas . Aku suka. "Nenek tinggal di sini hanya bersama anak dan menantu ?"
"Tidak, Kakek Amira masih ada tapi dia sedang mengecek perkebunan sebentar lagi pasti dia akan datang." jawabnya.
Selagi aku sibuk berbincang dengan Nenek Amira. Suara parau seorang lelaki tua terdengar di depan rumah "Itu dia datang." Si Kakek datang menghampiri kami berdua dengan tersenyum ramah.
"Kakek, perkenalkan ini Max dari tadi dia mengantar Amira." kata Nenek memperkenalkanku.
"Terima kasih ya nak, kau sudah mau mengantar Amira sampai ke sini jujur kami sangat merindukan Amira." ujar Kakek Amira.
"Sama-sama kakek."
"Oh ya nak, boleh Kakek bertanya?"
"Tentu Kakek jangan sungkan." kataku mempersilahkan dia bertanya.
"Kenapa Nak Max membawa Amira ke sini bukan ke rumahnya?" Aku menyeruput teh yang berada di meja dan meletakkan kembali gelas itu ke meja kayu.
"Maaf jika saya lancang mengatakan sesuatu yang buruk tapi itulah kenyataannya. Saya membawa Amira ke sini karena saya melihat orang tua Amira tak memperlakukan Amira dengan baik."
"Memang tadi malam sempat membawanya pulang, tapi saya kepikiran dengan sikap orang tua Amira jadi saya membawanya pulang ke rumah saya."
Kakek menghela napas, "Sebenarnya nak Max kami juga merasa keberatan dengan hal tersebut tapi kami tak bisa berbuat banyak terlebih sikap Roy yang juga seakan memusuhi kami." Aku mengangguk pelan mengerti dengan keadaan Kakek dan Nenek Amira.
"Boleh kami meminta sesuatu dari Anda Nak Max?"
"Memangnya anda meminta apa ?"
"Tolong jaga Amira. Jauhkan dia dari orang tuanya."
"Maksud Kakek, apa Kakek ingin Amira tinggal dengan saya?"
"Iya Nak, tolong ya. Kami tak mau dia tersiksa di rumah orang tuanya, hanya anda yang bisa kami percayai sekarang." mohon sang Kakek.
Aku tersenyum mendengar permintaan itu. Tentu saja aku tidak keberatan dengan permintaan mereka malah dengan senang hati aku akan menerima Amira tinggal di rumahku. "Baik Kakek, Nenek saya akan berjanji menjaga Amira dan tugas ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya."