Rasa bersalah Reza

1160 Kata
Anna pun turun dari mobil Reza. Mereka sudah sampai di tempat tinggal Anna, Reza pun ikut turun dan dia langsung merangkul pinggang Anna. Mereka terlihat sangat bahagia karena sebentar lagi mereka akan menikah. Mereka pun masuk ke gedung apartemen itu dan tidak lama kemudian, mereka pun sampai didepan pintu tempat tinggal Anna. "Sayang, kamu mau masuk ke dalam?" Tanya Anna. Reza mengangguk dan dia langsung mengecup kening Anna dengan lembut. "Tentu saja, aku ingin mencicipi kopi buatan kamu. Sudah satu Minggu kita tidak bertemu dan itu rasanya sangatlah lama untukku," ucap Reza. Dia menghisap puncak kepala Anna dan menatapnya dengan tatapan penuh cinta. Namun, saat Reza hendak melangkah masuk. Ponselnya langsung berbunyi. Reza menghentikan langkahnya dan dia melihat ID pemanggil itu bertuliskan nama 'Rayya' Reza langsung merasa terkejut. Dia langsung membalikkan tubuhnya dan berkata, "sayang, ada panggilan telepon dari Jakarta, aku mau menjawabnya dulu ya!" Ucap Reza. Dia pun segera menjauh dari pintu tempat tinggal Anna saat ini. Anna tersenyum dan dia pun mengangguk. Dia tidak merasa curiga sama sekali, dia pun berjalan masuk dan dia langsung mengganti pakaiannya. Reza langsung menekan tombol 'ok' dan dia pun menjawab, "halo! Kenapa kamu menelepon aku Rayya? Bukankah sudah aku katakan jika hari ini aku sedang bersama Anna," ucap Reza dengan nada kesalnya. Rayya merasa hatinya sangat sakit, tapi dia berusaha untuk menyembunyikan semua itu. "Oh sayang, aku sungguh melupakannya. Aku minta maaf karena sudah mengganggu acara kalian, tapi. Aku juga sekarang ada didepan apartemen Anna, bisakah kamu kemari? Atau mungkin aku saja yang kesana, supaya Anna tahu tentang hubungan kita," ucap Rayya, dia tersenyum licik dan tentunya dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia tidak tahan harus melihat pria yang dia cintai harus bersama dengan wanita lain bahkan dia akan menikah dengannya. "Ka … kamu! Kamu kenapa ada disini? Rayya jangan macam-macam kamu! Kalau sampai aku gagal menikah dengan Anna, kamu akan tahu akibatnya!" Teriak Reza. Dia sudah tidak bisa menahan emosinya. Dia tidak mencintai Rayya. Kalau bukan karena dia membutuhkan dana untuk perusahaannya, dia tidak mungkin melakukan ini semua. Reza hanya mencintai Anna dan hanya Anna lah wanita yang ingin dia nikahi. Walaupun Rayya sudah memberikannya surga cinta diatas tempat tidur. Tapi bagi Reza itu hanyalah hasrat sesaat bukanlah cinta. Rayya tertawa dan dia pun menjawab, "hahahhaha … kamu ketakutan sekali Za, kamu takut jika hubungan gila ini diketahui oleh Anna dan Anna akan membatalkan pernikahan kalian? Hahahaha … ini yang aku inginkan! Za, aku sangat mencintai kamu, aku sudah memberikan semuanya tapi kamu tidak melihat aku sama sekali! Jadi, untuk apa aku mempertahankan ini semua. Kalau aku tidak bisa memiliki kamu, Anna pun tidak boleh memiliki kamu. Pasti ini sangat adil untuk kami. Ya kan?!" Ucap Rayya, dia tertawa namun air mata mengalir dari sudut matanya. Dia sebenarnya tidak ingin melakukan ini semua. Tapi dia terpaksa harus bersikap seperti wanita jahat agar Reza tidak jadi menikah dengan Anna. "b******k! Kamu benar-benar sudah gila! Sudah aku katakan berkali-kali, aku hanya mencintai Anna dan bukan kamu. Terserah kamu saja, aku tidak peduli dengan kamu sama sekali!" Teriak Reza, dia hendak mengakhiri panggilannya namun Rayya menghentikannya. "Tunggu Za, jangan kamu akhiri dulu. Kalau kamu berani mengakhirinya, maka aku benar-benar akan datang kesana dan memberikan bukti-bukti jika kamu sudah berselingkuh denganku dan juga bukti jika kita sudah bercinta dibelakangnya. Coba kamu pikir, apa yang akan dipikirkan Anna setelah ini," ucap Rayya, dia tertawa namun kenyataannya dia sedang mencoba untuk menghapus air mata disudut matanya. Air mata karena dia sudah merendahkan dirinya hingga seperti ini. Reza mengepalkan tangannya. Dia tidak tahu jika Rayya merekam semuanya dan menjadikannya sebagai senjata untuk melawannya. Reza menarik nafas panjang dan dia pun langsung menjawab, "baiklah! Aku tidak akan mengakhirinya. Jadi apa yang kamu inginkan sekarang?" Tanya Reza. Dia menatap kearah pintu tempat tinggal Anna. Dia merasa menyesal karena akhir-akhir ini, dia sibuk dengan Rayya dan sering mengabaikan Anna. Sudah berkali-kali, Reza sering meninggalkan Anna sendirian. "Sayang, aku berjanji. Setelah menikah nanti, aku tidak akan seperti ini. Dan aku akan segera membereskan Rayya secepatnya karena dialah yang akan menjadi penghalang terbesar dalam hubungan kita. Secepatnya aku akan menyingkirkannya. Aku berjanji!" Ucap Reza dengan suara kecil. dia menghela nafas pendek dan kembali bicara dengan Rayya. "Apa yang kamu inginkan? Cepat katakan saja!" Bentak Reza, dia merasa sangat kesal sekali. "Jangan terlalu galak donk Za, baiklah! Aku ingin kamu segera turun ke bawah dan temani aku berkeliling kota ini, hhhmmm … kamu mau kan?" Ucap Rayya, dia tertawa puas karena Reza pasti akan mengikuti semua keinginannya. "Baiklah! Aku segera kesana!" Ucap Reza dan dia langsung mengakhiri panggilannya. Reza memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan berjalan masuk ke dalam tempat tinggal Anna. Anna tersenyum dan membawakan secangkir kopi diatas meja. "Sayang, sepertinya aku harus kembali ke Jakarta hari ini, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. Nanti aku kesini lagi, kamu baik-baik disini ya! Dan jangan mengerjakan pekerjaan kantor lagi. Aku tahu kalau kamu masih sering mengerjakan nya kan?" Tanya Reza, dia menatap wajah Anna dan hatinya benar-benar terasa sakit. Karena sekali lagi, dia membohongi Anna dan rasa bersalah didalam hati Reza semakin terasa. Terasa amat dalam dan rasa takut akan kehilangan Anna semakin besar. "Hhhmm … aku tidak merasa lelah, aku juga kan karyawan di perusahaan kamu, jadi aku harus bertanggung jawab dengan semua pekerjaan ini. Sangat membosankan didalam rumah terus seperti ini apalagi tidak mengerjakan apapun. Sudahlah! Kamu tadi mengatakan kalau harus segera kembali ke Jakarta. Ya kan?" Ucap Anna, dia memeluk Reza dengan erat. Reza membalas pelukannya dan hatinya semakin terasa sakit. "Sial! Kenapa harus seperti ini. Aku tidak mau kehilangan Anna. Aku tidak mau!" Gumam Reza didalam hatinya. Reza membalas pelukannya dan dia merasa tidak ingin melepaskan pelukannya sama sekali. Namun ponselnya kembali berbunyi dan itu membuat Reza langsung melepaskan pelukannya. "Sayang, aku pergi dulu. Jaga diri kamu baik-baik dan jika terjadi apa-apa segera hubungi aku," ucap Reza. Dia mengecup kening Anna dan langsung melepaskannya. "Iya! Kamu hati-hati dijalan ya! Kalau sudah sampai segera beri kabar secepatnya. Aku sayang kamu sayang," ucap Anna. Dia tersipu malu. Karena untuk pertama kalinya dia mengatakan itu pada Reza. Reza tersenyum bahagia namun didalam hatinya dia merasa sangat sakit, sakit karena dia takut jika Anna akan pergi meninggalkannya. "Baiklah, aku pergi dulu. Selamat tinggal sayang," ucap Reza. Dia melambaikan tangannya dan Reza pun pergi meninggalkan Anna sendiri. Anna langsung duduk dikursi. Dia merasa jika hubungannya dengan Reza tidak sehat. Reza sering meninggalkannya dan sering berbohong padanya. Anna mengetahui semuanya tentang perusahaan Reza karena dia adalah karyawan disana. Jadi setidaknya dia mengetahui delapan puluh persen pergerakan perusahaan Reza. "Kamu pasti berbohong lagi Za! Tapi kenapa harus berbohong. Apa yang sedang kamu lakukan dibelakang aku," ucap Anna, dia menepuk dahinya dan dia pun tiba-tiba bangun dari tempat duduknya. Karena waktu sudah mulai gelap, Anna pun menyalakan lampu dan hendak menutup tirai jendelanya. Tanpa sengaja Anna melihat Rayya masuk ke dalam mobil Reza. "Hah … Rayya? Kenapa dia ada disini?" Ucap Anna, dia menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia merasa tidak percaya jika Rayya datang ke Bogor dan dia menyusul Reza hingga ke apartemennya. Anna merasakan lemas dikedua lututnya. Rasa curiga pun mulai menghantui hatinya. "Apa hubungan Reza dan Rayya? Bukankah Reza sangat membencinya. Kenapa mereka bisa sedekat itu?" Ucap Anna. Dia langsung terduduk diatas lantai. Beribu pertanyaan kini datang menghampiri pikirannya saat ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN