Ch.04 Menghindari Skandal

1511 Kata
Elanor tiba di apartemennya setelah melarikan diri dari hotel. Sepanjang jalan ia ingin berteriak kencang untuk meluapkan rasa sesak di dalam d**a. Kesuciannya telah direnggut oleh orang asing! Bagaimana ia bisa melupakan hal ini! ‘Aku tidak tahu apa dia lelaki baik atau bukan? Bagaimana kalau dia memiliki penyakit! Bagaimana kalau sekarang aku sudah tertular HIV atau AIDS? Aku harus segera mengeceknya!’ Berjalan ke kamar mandi, menyalakan air, dan mulai menanggalkan satu per satu pakaiannya. Ia membiarkan air hangat menyiram kulit putih mulus serta rambut pirangnya. Air mata menetes bersamaan dengan guyuran shower. “Bagaimana kalau aku hamil?” isaknya meremas dinding kamar mandi. “Aku tidak tahu siapa ayahnya! Apa yang harus kulakukan jika aku hamil?” Menggeleng pilu, hati begitu sakit. Tidak hanya hati yang terasa nyeri, tetapi juga kewanitaan di antara kedua paha. Apa yang terjadi semalam di luar keinginan sadarnya. Apalagi itu pertama kali dan Reagan menghentak cukup kencang. Tentu saja ia merasa nyeri. Namun, tidak hanya itu, Eleanor seperti merasa kehilangan harga diri. Ia menganggap diri kotor karena telah disentuh oleh lelaki asing tanpa seijinnya. Menggeleng marah, tanpa tahu siapa yang harus ia jadikan sasaran kemarahan. “Siapa pun itu yang menodaiku semalam, aku tidak akan memaafkan dia!” *** Di apartemen lain, Sasya menlepon gigolo sewaan. “Kenapa foto-foto pornoo Eleanor belum kamu kirim sampai sekarang? Aku sudah membayarmu!” bentaknya kesal. “Hey, Nona, temanmu tidak membuka pintu semalam! Bagaimana aku bisa meniduri dia kalau dia tidak membuka pintu?” jawab pemuda berambut gondrong sepundak sambil menguap. Dia baru saja bangun tidur. Sasya sampai menumpahkan kopi panas ke atas pahanya akibat mendengar kabar ini. “Apaaa!” jeritnya setengah kepansan dan cepat melepas celana yang ketat melingkari kaki. “Apa maksudmu dia tidak membuka pintu!” Gigollo duduk di atas kasur sambil terus menguap. “Maksudku, ya, dia tidak membuka pintu! Kurang jelas apalagi? 10 menit aku menunggu dan tidak ada yang membuka pintu! Jadi, aku pergi dari sana!” “Kurang ajar! Aku sudah membayarmu $350 dan tidak mendapatkan apa-apa! Kembalikan uangku! Aku mau refund!” maki Saysa dengan wajah merah padam. Pemuda gondrong terkekeh, “Nope! Tidak bisa! DP yang sudah dibayarkan tidak bisa ditarik lagi. Ada di peraturan yang aku kirim kepadamu kemarin. Lagpula, bukan salahku kalau dia tidak membuka pintu, bukan?” “Lain kali, buatlah rencana dengan benar! Aku juga rugi waktu selama 10 menit berdiri macam orang t***l di depan kamar! Sudah, aku tidak ada waktu lagi untukmu! Bye!” Sasya terengah, menatap layar ponselnya dengan murka. ‘k*****t! Ella tidak jadi ditiduri semalam! Aku harus mencari cara lain untuk menjatuhkannya secara diam-diam!’ ‘Aku sudah bekerja di Lycus Group selama lima tahun! Aku yang membuatnya masuk kemari! Justru dia yang dipilih jadi supervisor, bukan aku!’ ‘Manusia tidak tahu berterima kasih! Harusnya dia tolak jabatan itu dan memberikannya padaku! Bukan justru menerima dengan senang hati! Memang wanita sialaaan!’ Sasya makin terengah bersama dendam. “Lihat saja! Aku akan membuatmu dipecat dari Lycus Group, you bittch!” *** Reagan tertegun hingga diam selama beberapa detik. Wanita yang dia tiduri tanpa sengaja di hotel adalah karyawannya sendiri? Ini sebuah kebetulan yang unik, bukan? “Kamu yakin dia karyawanku?” engahnya tertahan. Christian kembali tertawa. “Well, aku mengecek semua, data yang muncul adalah dia menggunakan kartu asuransi yang dibuat khusus untuk pegawai Lycus Group. So, yeah, aku rasa memang dia karyawanmu!” “Tapi, kenapa aku tidak pernah melihatnya! Dia bekerja di bagian apa!” Rasa berdebar makin melanda d**a sang pemuda. “Dia bekerja di bagian marketing analys. Pekerjaan di balik meja, dan hanya sebagai supervisor biasa saja. Dia juga masih Grade 5 di perusahaan.” Lycus Group memiliki 8 Grade untuk menandai posisi karyawannya. Tentu saja keluarga Lycus berada di Grade 1. Direktur serta anggota dewan direksi lain berada di Grade 2. Pada bagian terendah yaitu Grade 8 diisi oleh security dan office boy. Jadi, bisa dinilai sendiri posisi Eleanor seperti apa. Dia memang hanya supervisor biasa. Tidak pernah ikut rapat dengan para top managemen. Hanya rapat kecil-kecilan dengan manager-nya sendiri. Christian lanjut berucap, “Kamu selalu memakai kacamata kuda kalau datang ke kantor. Secantik dan seseksi apa pun wanita yang melintas, kamu tidak pernah menoleh.” “Mereka menyapa, kamu hanya mengangguk tanpa melihat. Tentu saja kamu tidak pernah melihat Eleanor!” tawanya dari ujung sambungan telepon. Reagan memijit keningnya. Detak jantung masih berpacu karena membayangkan ternyata ia berada di gedung yang sama dengan wanita cantik itu. Adegan panas tadi malam kembali melintas. Bentuk tubuh sintal, kulit halus lembut, aroma vanila hangat … buah d**a kenyal, semua … semuanya membuat Tuan Muda Lycus pusing tujuh keliling. “Rahasiakan ini, Christian! Jangan sampai ada yang tahu,” engahnya mengusap wajah pias. “Kamu tahu mulutku selalu tertutup rapi jika menyangkut rahasia tentangmu. But, kamu belum menjawab pertanyaanku tadi.” “Pertanyaan apa?” “Kamu sudah bertunangan dengan Malika Stalqher, kenapa berani tidur dengan wanita lain? Aku kira itu melanggar prinsipmu tentang nama baik keluarga, skandal, bla bla bla …?” Menghela jengah, pertanyaan Christian seolah menampar halus harga diri Putra Mahkota tersebut. “Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku semalam. You know, aku dan teman-teman sedang berpesta. Seperti biasa, kami minum-minum, dan aku mungkin mabuk.” “Tapi, entah kenapa tadi malam sekujur tubuhku begitu panas! Otakku menjadi m***m tanpa bisa kucegah! Melihat wanita melintas menggunakan rok mini saja aku sudah ingin menarik mereka dan bercinta! s**t! Aku sungguh malu pada diriku sendiri!” Christian melogo mendengarnya, “Apa itu efek alkohol hingga membuatmu b*******h?” “The f**k should I know? Sampai sekarang aku tidak tahu bagaimana aku bisa sampai ke kamar wanita itu!” dengkus sang kakak tiri. “Uhm, sepertinya otakmu kebingungan antara 725 dengan 752, Kak! Kamarmu adalah 725, sementara kamu masuk ke kamar 752 dengan menggunakan kartu bypass,” terang Christian setengah tertawa. “Aku apa? s**t! Segila itu aku semalam!” kesal Reagan menggeleng, memukul pelan keningnya sendiri. “Bisa-bisanya aku tertukar antara 725 dengan 752!” Adik tirinya tertawa renyah. “Kamu minum apa sebenarnya semalam hingga sekacau itu, Kak!” canda Christian. “Aku sudah mengecek semuanya, dan dugaanku adalah memang kamu salah kamar!” Reagan terdiam beberapa saat, lalu mulai dilanda kepanikan yang baru. “f**k, Chris! Bagaimana kalau dia hamil? Sepertinya aku tidak menggunakan pengaman tadi malam.” Lagi-lagi Christian melongo. “Are you f*****g crazy? Kamu sudah bertunangan dengan Malika Stalqher! Bisa-bisanya kamu bercinta tanpa menggunakan pengaman!” “Sudah kubilang, otakku tadi malam bergeser sebanyak 1 kilometer! f**k! Aku harus apa! Kalau dia sampai hamil, ini akan menjadi skandal besar!” engah Reagan mengusap wajahnya yang mulai dibasahi keringat dingin. “Apa dia tahu kalau yang bercinta dengannya adalah seorang Reagan Aaron Lycus? Putra Mahkota kerajaan bisnis Lycus Group? Wanita bisa mengambil kesempatan dari sini, bukan?” “Aku tidak tahu, Chris! Aku tidak tahu apa dia mengenaliku atau tidak! s**t! Aku harus apa! Bantu aku berpikir! Otakku mau meledak! Ini bisa menjadi skandal yang memalukan kalau dia sampai hamil!” “Oke, oke, tunggu, jangan panik dan berhentilah berteriak, Kak! Kamu membuatku ikut panik kalau terus berteriak. Biarkan otakku yang cerdas ini berpikir!” sahut Christian, lalu terdiam beberapa saat. “Hmm, cepatlah berpikir!” engah Reagan sambil berjalan mondar-mandir di lorong menuju ruang makan. Sekian detik berlalu, terdengarlah suara Christian. “Aku tahu!” “Apa? Apa rencanamu?” “Kamu harus mendekatinya!” “f**k what?” pekik Reagan. “Aku sudah bertunangan! Apa maksudmu aku harus mendekati dia!” Christian menghela panjang, “Aku bilang mendekatinya, Kak! Bukan memacarinya!” geleng sang adik tiri. “Dekati dia, awasi, cari tahu apa dia hamil atau tidak. Bina hubungan yang baik dengannya dalam waktu dekat!” “Jadi, kalau dia ternyata hamil, dan dia tahu itu anakmu, well … paling tidak kamu bisa membuat perjanjian tertutup dengannya. Aku rasa itu yang terbaik.” Reagan menggeleng jengah, “Perjanjian tertutup maksudmu kami berdua sepakat untuk merahasiakan kehamilan itu? Aku harus menyangkal anakku sendiri di depan dunia?” “Bagaimana lagi? Kecuali kamu memang mau mengakui itu anakmu dan membuat skandal. Aku rasa Paman Sean akan sangat senang mendengar skandal ini. Mungkin keluarga Stalqher juga akan sangat bahagia dengan kabar ini hingga langsung mengangkat bendera perang,” sahut Christian penuh sarkasme. Ucapan adik tirinya itu tidak salah. Jika Eleanor sampai hamil memang ini akan menjadi sebuah skandal luar biasa. Putra Mahkota Klan Lycus menghamili wanita dari antah berantah di saat telah memiliki tunangan resmi. Di mana pesta pertunangan mereka disaksikan secara live oleh seluruh penduduk Amerika Serikat. Ia memukul tembok menggunakan telapak tangannya sendiri. Napas memburu seiring d**a kian sesak. Skandal itu tidak boleh terjadi! “Bagaimana aku bisa mendekati dia? Kamu sendiri bilang dia adalah karyawan Grade 5. Bagaimana aku bisa masuk ke lingkarannya?” engah Reagan kembali mengusap wajah tampannya yang kian pias berkeringat. Christian kembali berpikir sejenak, “Daripada kamu yang turun ke Grade 5, kenapa tidak menaikkan dia saja ke Grade 1?” “The f**k you mean? Apa maksudmu!” “Jadikan dia asisten pribadimu, sepertiku …!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN