Kedatangan Sean membuat Reagan dan Christian dihinggapi debar ketegangan. Apalagi, sang ayah langsung bertanya pada permasalahan yang selama ini juga sedang menghantui pikiran Tuan Muda Lycsu. Yaitu, adanya wanita lain. “Don’t you fvcking lie to me, Chris!” desis Sean, mengembus asap putih dari rokok kepada keponakannya. Christian menggeleng, tak berani melirik Reagan lagi. Ia menelan liur di dalam mulut, lalu menjawab dengan gugup. “A-aku … aku tidak ta-tahu, Paman. Setahuku Kak Reagan tidak … uhm … tidak punya wanita lain kecuali … itu … kecuali Malika Stalqher.” Sean terkekeh lagi, “Chris, aku dan ayahmu sudah bersahabat sangat lama. Kamu sudah kuanggap sebagai anakku sendiri. Jadi, jangan bohongi aku!” “Aku tidak berbohong, Paman. Aku sama sekali tidak tahu menahu tentang wanita s