Yara menangis tersedu di bawah guyuran air hangat. Dia tidak gila karena sejatinya hanya ingin menangis tanpa ada orang yang tahu. Tubuhnya sudah menggigil tapi dia tidak peduli. Hanya satu, menangis melampiaskan kesakitan. Zeferino menyengit melihat Istrinya tidak kunjung keluar bathroom padahal sudah setengah jam menunggu. Karena khawatir akhirnya Zefer memutuskan untuk bertanya. "Yara ... Kamu sudah selesai?" Zeferino begitu panik sekarang. Karena tidak ada jawaban ia nekat menendang pintu kamar mandi sampai rusak. Yara meringkuk tanpa memedulikan Zeferino. Hatinya masih sanggatlah sakit. Wanita mana tidak sakit sebelum memberi tahu perihal kehamilan ternyata Suamimu menolak keras bahkan terkesan ingin mengaborsi janinnya? Dan lebih parah ternyata Zeferino sudah punya anak sebelu